Lompat ke isi utama

Berita

Totok : Pemilu Terbaik dan Tersukses Ada Pada Tahun 1955 dan 1999

jombang.bawaslu.go.id - Webkusi Sesi ke-7 Bawaslu RI kali ini dengan peserta Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) dari Kabupaten Blitar, Kota dan Kabupaten Malang. Dalam diskusi daring ini, menghadirkan narasumber Anggota Bawaslu Jawa Timur Totok Hariyono serta dimoderatori oleh Anggota Bawaslu Kabupaten Blitar Priya Hari Santosa. Tema yang diangkat dalam webkusi ini mengenai tantangan negeri untuk mengembalikan pemilihan/ pemilu yang demokratis dan berintegritas, Rabu (10/6/2020). Sebagaimana disampaikan narasumber pada awal webkusi, penyelenggaraan Pemilihan Umum terbaik dan tersukses dalam perjalanan demokrasi Indonesia ialah Pemilu tahun 1955 dan 1999. Ini dikuatkan dari banyaknya literasi yang mencatatnya sejarah pemilu tersebut. “Setiap Pemilu mempunyai problem yang berbeda-beda. Pada Tahun 1955, Pemilu yang sangat sukses tidak terdapat money politik, intervensi dan kesewenang-wenangan oleh aparat. Bawaslu berusaha semaksimal mungkin membuat Pemilu ini lebih baik lagi. Salah satunya mencoba menarik semangat Pemilu tahun 1955 dan 1999 pada proses sekarang, sehingga harapannya akan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas. Salah satu faktor yang menjadikan suksesnya Pemilu 1955 yakni adanya semangat menentukan sikap sendiri serta semangat memperbaiki kondisi bangsa menuju arah baru setelah 350 tahun Indonesia dijajah asing”, ungkap Totok pada webkusi yang diikuti 136 peserta ini . Totok selaku Kordiv Penyelesaian Sengketa Bawaslu Jatim ini juga menjelaskan penyelenggaraan Pemilu 1999 juga dapat dikatakan sebagai Pemilu yang sukses dengan partisipasi pemilih yang tinggi, saat itu jumlah partai peserta Pemilu juga sangat banyak. “Hal itu terjadi karena semua energi tertuju pada perbaikan kondisi bangsa,” lanjut Totok. Namun berjalannya waktu lama-lama muncullah praktik transaksional dalam Pemilu yang menjadi sampah-sampah demokrasi hingga pelanggaran-pelanggaran yang menciderai kualitas demokrasi. Hal tersebut menurut Totok terjadi karena kesadaran berbangsa dan bernegara mulai terkikis. (red/yis) [caption id="attachment_2081" align="alignnone" width="770"] Kordiv Penyelesaian Sengketa Bawaslu Provinsi Jawa Timur sedang memberikan materi pada Webkusi VII SKPP[/caption]
Tag
Berita
Publikasi